Rabu, 01 Mei 2013

mawar

mawar, mawar yang mekar

kelopakmu begitu lembut

namun durimu begitu tajam

di balik keindahan yang merekah

menitik darah merah

dari hati yang terkoyak luka

 

mawar, mawar yang harum

mengapa kau biarkan duka mengalun

dalam pelukan helai-helai daun

kupu-kupu yang mengajakmu menari

kau sambut dengan tusukan duri

sayapnya terkoyak

hatimu pun ikut terluka

dan kau menunduk

kelopakmu gugur

jatuh ke tanah kesakitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar