mawar, mawar yang mekar
kelopakmu begitu lembut
namun durimu begitu tajam
di balik keindahan yang merekah
menitik darah merah
dari hati yang terkoyak luka
mawar, mawar yang harum
mengapa kau biarkan duka mengalun
dalam pelukan helai-helai daun
kupu-kupu yang mengajakmu menari
kau sambut dengan tusukan duri
sayapnya terkoyak
hatimu pun ikut terluka
dan kau menunduk
kelopakmu gugur
jatuh ke tanah kesakitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar